alam pernikahan atau tinggal dalam satu atap/rumah akan banyak ditemukan
perbedaan-perbedaan dalam pandangan ataupun prinsip hidup. Susahnya
dalam interaksi di lingkungan kantor, tekanan kerja, ekonomi atau sosial
mengakibatkan depresi, stres, ketegangan
jiwa, psychological over sensitive, suami / istri terlalu sibuk,
perbedaan sifat dan kebiasaan, pola seks yang monoton, dll.
Depresi dan
tekanan dapat pula tibul karena
masa lalu, yang belum terlepaskan adalah kasus yang sering dihadapi.
Atau libido dan hasrat
seks memuncak tetapi mengalami kegagalan dalam melakukan hubungan seks,
atau penetrasi misalnya
karena tidak keras, ejakulasi dini dan sebab lainnya, hal ini akan
menjadi penyakit mental dan jika tidak cepat diatasi maka akan menjadi
stress kemudian depresi.
Penderita depresi
selalu melihat dirinya dari sisi negatif, sering menyalahkan diri
sendiri, bahkan cenderung over protec pada dirinya atau orang lain. Maka
dibutuhkan pendekatan dan pengertian yang lebih emosioanl rasional,
dengan demikian ketegangan kejiiwaannya berkurang dan lebih melihat
dirinya secara
positif.
Trauma masa lalu
terkadang sulit untuk di dihilangkan, pengalaman pahit dari masa lalu,
seperti masa kecil yang sulit, merasa terancam, selalu disalahkan,
kekerasan atau intimidasi mental akan membentuk dirinya hingga dewasa
dan akan membekas didalam batin dan terkadang sulit
dihilangkan. Hal ini akan berdampak pada hubungan seks itu sendiri. Atau
bisa juga melampiaskan tekanan itu dalam hubungan seks, sehingga bisa
dianggap ”berlebihan” karna klien mendapatkan kebahagiaan psikis melalui
hubungan seks dan ini bisa menjadi masalah bagi pasangannya karna tidak
mampu mengimbanginya.
Untuk memperoleh hasil
yang maksimal bagi kehidupan seksual, kita harus mencapai apa yang
disebut sebagai kebahagiaan seksual lahir dan batin. Dengan cara
menyayangi, memahami pasangan, tetap bersikap jujur maka anda akan dapat
mencapai apa yang dinamakan dengan kebahagiaan seksual.
Hal ini juga sering
dialami oleh pasangan yang memiliki sifat dan kebiasaan yang
takcocok
secara emosional termasuk sifat dan kebiasaan juga dapat mengganggu
fungsi seks. Sebaliknya gangguan seks di salah satu pihak atau ketidak
cocokkan pola atau keinginan seks juga akan menyebabkan perasaan marah,
kesal, kecewa serta sedih bercampur baur. Akibatnya, paling sedikit
kepuasan seks akan berkurang. Dan hal ini mengganggu hubungan emosional
yang berujung pada harmonis atau tidak dalam rumah tangga.
Dari semua kasus
diatas mengarah pada bagaimana pikiran kita memandang tentang pola
aktifitas seks itu sendiri. Dan bagaimana pula seorang klien menganggap
aktifitas seks sebagai suatu kebutuhan hasrat birahi dan emosi atau
menganggap suatu kewajiban belaka sehingga berjalan ala kadarnya.
takcocok
secara emosional termasuk sifat dan kebiasaan juga dapat mengganggu
fungsi seks. Sebaliknya gangguan seks di salah satu pihak atau ketidak
cocokkan pola atau keinginan seks juga akan menyebabkan perasaan marah,
kesal, kecewa serta sedih bercampur baur. Akibatnya, paling sedikit
kepuasan seks akan berkurang. Dan hal ini mengganggu hubungan emosional
yang berujung pada harmonis atau tidak dalam rumah tangga.
Dari semua kasus
diatas mengarah pada bagaimana pikiran kita memandang tentang pola
aktifitas seks itu sendiri. Dan bagaimana pula seorang klien menganggap
aktifitas seks sebagai suatu kebutuhan hasrat birahi dan emosi atau
menganggap suatu kewajiban belaka sehingga berjalan ala kadarnya.
0 comments:
Post a Comment